Suami di takdirkan oleh Allah sebagai pemimpin, dan Allah melebihkan laki-laki dari wanita coba simak Salah satu ayat dari Surat Anisa berikut:
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri[289] ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)[290]. Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya[291], maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya[292]. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Q.S. Anisa 34) sumber
Sebagai orang muslim sudah pasti harus mempercayai kitabnya, bila bukan muslim wajar kalau tidak percaya.
Nach sebagai seorang pemimpin pastinya laki-laki harus membekali dengan ilmu yang cukup sehingga mudah-mudahan bisa berlaku seperti apa yang dituntunkan oleh Agamanya (Allah dan Rasullnya).Lalu Apa saja kewajiban Suami kepada ISTRI
1. Bergaul Dengan Istri Dengan Cara yang baikDan bergaullah dengan mereka dengan baik. (QS. An Nisa: 19).
Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. (QS. Al Baqarah: 228).
Nach.. disinilah letak kesulitan bergaul dengan cara yang baik, memberikan hak yang seimbang menurut cara yang baik. Kemanakah kita mencontoh sikap yang baik ??? Bertanya pada istri?? Bertanya pada hati ?? atau bertanya pada tetangga kanan kiri ?? tentu tidak !! . Lalu bagaimana ? yang paling tepat adalah mencontoh Rasulullah bersabda :
Sebaik-baik kalian adalah yan berbuat baik kepada keluarganya. Sedangkan aku adalah orang yang paling berbuat baik pada keluargaku (HR. Tirmidzi no. 3895, Ibnu Majah no. 1977, Ad Darimi 2: 212, Ibnu Hibban 9: 484. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Tentu kita tidak boleh menolak pernyataan Nabi bahwa beliaulah lelaki terbaik dalam berperilaku kepada istri, umat, dan Allah Tuhan kita.
Kenapa harus percaya kepada seluruh pernyataan Nabi ?? yach karena Nabi adalah pembawa seluruh Al-qur'an yang harus pasti kebenarannya. Nabi harus sempurna (maksum/lepas dari segala kesalahan) karena terus menerus dalam penjagaan Allah Subhanahu Wataalla
Nach Sekarang PRnya adalah bagaimanakah nabi bersikap kepada Istri-istrinya ....?
ini dia dasar hukumnya
Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya (QS. Ath Tholaq: 7).
Sekarang jelaslah bahwa memberi NAFKAH DISESUAIKAN KEMAMPUANYA
INSYA ALLAH BEGINI
Seorang Suami wajib berusaha maksimal (Kerja keras menghabiskan sebagian waktunya untuk mendapatkan rejeki duit halal untuk kebutuhan (rumah/kontrak/kos,makan,minum dsb) istri dan anaknya, dan menyisakan sebagian tenaganya untuk memberikan nafkah non duit seperti perhatian, kasih sayang dan . . . . . ) SEBAIK MUNGKIN SESUAI KEMAMPUAN YANG DI TITIPKAN OLEH ALLAH KEPADAnya.
Berat Juga ya jadi suami ?... he he he tapi tidak apa-apa niatkan untuk ibadah , mudah-mudahan Allah ridha dan berkenan memberikan ilmu yang cukup pada istri-istri tentang kewajibannya terhadap suaminya karena pastinya harus ada imbal balik yang baik sesuai tuntunan Allah dan Rasulnya bukan buah pikiran sendiri. sehingga rumah tangga yang harmonis yang bisa menyebabkan kita SEHAT FISIK DAN ROHANI.
Itulah kesimpulan yang telah dibuat oleh pikiran saya... bila salah memang saya makhluk yang tidak sempurna. Para ustadz bila kebetulan mampir tolong tegur saya bila salah dengan comment. terima kasi
No comments:
Post a Comment