Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Friday, September 25, 2009

Manfaat Daun Gambir

Manfaat Tanaman Dan Daun Gambir Sebagai Pengobatan Tradisional
Gambir (Uncaria gambir (Hunter.) Roxb.)

Sinonim :
Ourouparia gambir Roxb. Nauclea gambir

Familia :
Rubiaceae.

Tanaman perdu, tinggi 1-3 cm. Batang tegak, bulat, percabangan simpodial, warna cokelat pucat. Daun tunggal, berhadapan, bentuk lonjong, tepi bergerigi, pangkal bulat, ujung meruncing, panjang 8-13 cm, lebar 4-7 cm, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk lonceng, di ketiak daun, panjang lebih kurang 5 cm, mahkota 5 I ielai berbentuk lonjong, warna ungu, buah berbentuk bulat telur, panjang lebih kurang 1,5 cm, warna hitam. Bagian yang Digunakan Sari daun yang dikeringkan (gambir).

Nama Lokal :
NAMA SIMPLISIA Terra Japonica, Gele Catechu; Gambir.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Pahit dan kelat. KHASIAT Astringen dan hemostatik. PENELITIAN Zulfadli, 1989. Farmasi, FMIPA UNAND. Telah dilakukan uji mikrobiologi ekstrak daun dan ranting Gambir terhadap beberapa bakteri penyebab diare secara in vitro. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata ekstrak daun dan ranting Gambir dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare.

Pemanfaatan :
KEGUNAAN
1. Disentri.
2. Mencret.
3. Luka bakar (obat luar).
4. Luka (obat luar).
5.Sariawan mulut (obat kumur).
6. Suara parau (obat kumur).
RAMUAN DAN TAKARAN Mencret Ramuan: Gambir sepotong Induk Kunyit sepotong Herba Patikan Cina segar segenggam Air 110 ml Cara pembuatan: Dibuat infus. Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari 100 ml. Lama pengobatan: Diulang selama 3 hari. Bila belum sembuh segera dibawa ke dokter terdekat. Suara Parau dan Sariawan Mulut Ramuan: Gambir sepotong Daun Sirih segar 3 helai Air 110 ml Cara pembuatan: Dibuat infus atau seduhan. Cara pemakaian: Untuk berkumur 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali 100 ml. Lama pengobatan: Diulang selama 7 hari. Catatan Ada beberapa bentuk Gambir antara lain: 1. Gambir Bulat. 2. Gambir Papan. 3. Gambir Paku. Gambir merupakan bahan penting untuk makan sirih (nginang). Kebiasaan makan sirih menyehatkan gusi, gigi, dan tenggorokan.

Komposisi :
Kandungan Kimia Katekin, kuersetin, zat samak katekin, merah katekin, lendir, lemak, dan malam.

Manfaat Lidah Buaya

Lidah Buaya (Aloe Vera Linn

Sinonim : Aloe barbadensis, Mill. Aloe vulgaris
Familia : Liliaceae

Uraian :
Lidah buaya merupakan tumbuhan liar di cocok pada udara panas, saat ini lidah buaya juga ditanam orang di pot dan pekarangan rumah sebagai tanaman hias.
Daunnya runcing berbentuk taji, tebal, getas, tepinya bergerigi/ berduri kecil, permukaan berbintik-bintik, panjang 15-36 cm, lebar 2-6 cm, bunga bertangkai yang panjangnya 60-90 cm, bunga berwarna kuning kemerahan (jingga), Banyak di Afrika bagian Utara, Hindia Barat.
a. Batang Tanaman Aloe Vera berbatang pendek.
Batangnya tidak kelihatan karena tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Melalui batang ini akan muncul tunas-tunas yang selanjutnya menjadikan anakan. Aloe Vera yang bertangkai panjang juga muncul dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun. Batang Aloe Vera juga dapat disetek untuk perbanyakan tanaman. Peremajaan tanaman ini dilakukan dengan memangkas habis daun dan batangnya, kemudian dari sisa tunggul batang ini akan muncul tunas-tunas baru atau anakan.
b. Daun Daun tanaman Aloe Vera berbentuk pita dengan helaian yang memanjang.
Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifaat sukulen (banyak mengandung air) dan banyak mengandung getah atau lendir (gel) sebagai bahan baku obat. Tanaman lidah buaya tahan terhadap kekeringan karena di dalam daun banyak tersimpan cadangan air yang dapat dimanfaatkan pada waktu kekurangan air. Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas dipinggirnya. Panjang daun dapat mencapai 50 – 75 cm, dengan berat 0,5 kg – 1 kg, daun melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf.
c. Bunga Bunga Aloe Vera berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa yang mengumpul, keluar dari ketiak daun.
Bunga berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, dan panjangnya bisa mencapai 1 meter. Bunga biasanya muncul bila ditanam di pegunungan. d. Akar Akar tanaman Aloe Vera berupa akar serabut yang pendek dan berada di permukaan tanah. Panjang akar berkisar antara 50 – 100 cm. Untuk pertumbuhannya tanaman menghendaki tanah yang subur dan gembur di bagian atasnya.

Nama Lokal :
Lidah buaya (Indonesia), Crocodiles tongues (Inggris); Jadam (Malaysia), Salvila (Spanyol), Lu hui (Cina);

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Shampo, minuman, Obat cacing, Luka bakar, Bisul, Luka bernanah; Amandel, Sakit mata, Keseleo, Kosmetik, Jerawat;

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI: Daun, bunga, akar,
pemakaian segar, KEGUNAAN:
1. Sakit kepala, pusing.
2. Sembelit (Constipation).
3. Kejang pada anak, kurang gizi (Malnutrition).
4. Batuk rejan (Pertussis), muntah darah.
5. Kencing manis (DM), wasir.
6. Peluruh. haid.
7. Penyubur rambut. PEMAKAIAN: Daun.. 10 – 15 gram
bila berbentuk pil: 1,5 – 3 gram. Atau berupa bubuk (tepung) untuk pemakaian topikal.
PEMAKAIAN LUAR: Daun dipakai untuk koreng, eczema, bisul, terbakar, tersiram air panas, sakit kepala (sebagai pilis), caries dentis (gigi berlubang), penyubur rambut.
a. Penyubur rambut: Daun lidah buaya segar secukupnya dibelah, diambil bagian dalam yang rupanya seperti agar-agar, digosokkan ke kulit kepala sesudah mandi sore, kemudian dibungkus dengan kain, keesokan harinya rambut dicuci. Dipakai setiap hari selama 3 bulan untuk mencapai hasil yang memuaskan.
b. Luka terbakar dan tersiram air panas (yang ringan): Daun dicuci bersih, ambil bagian dalamnya, tempelkan pada bagian tubuh yang terkena api/air panas.
c. Bisul: Daun dilumatkan ditambah sedikit garam, tempelkan pada bisulnya.
CARA PEMAKAIAN:
1. Kencing manis (DM):
1 batang lidah buaya dicuci bersih, dibuat durinya, dipotong-potong seperlunya direbus dengan 3 galas air sampai menjadi 1 1/2 galas Diminum sehari 3 x 1/2 gelas, sehabis makan.
2. Batuk rejan: Daun sekitar 15 – 18 cm, direbus kemudian ditambah gula, minum.
3. Syphilis: Bunga ditambah daging: Direbus, minum.
4. Cacingan, susah buang air kecil: 15 – 30 gram akar kering lidah buaya direbus, minum.
5. Luka terpukul, luka dalam (muntah jarah): 10 – 15 gram bunga kering lidah buaya direbus, minum atau bunga ditim dengan arak putih, untuk pemakaian luar.
6. Kencing darah: 15 gram daun lidah buaya diperas, ditambah 30 gram gula, ditambah air beras secukupnya, minum.
7. Wasir: 1/2 batang daun lidah buaya dihilangkan duri-durinya, cuci bersih lalu diparut. Tambahkan 1/2 cangkir air matang dan 2 sendok makan madu, aduk, saring. Minum sehari 3 kali.
8. Sembelit: 1/2 batang daun lidah buaya dicuci dan dibuang kulit dan durinya, isinya dicincang, lalu diseduh dengan 1/2 cangkir air panas dan tambahkan 1 sendok makan madu, hangat-hangat dimakan, sehari 2 kali. PERHATIAN : Dilarang pakai untuk wanita hamil, gangguan pada sistem pencernaan dan diare.

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa pahit, dingin. Anti radang, pencahar (Laxative), parasitiside. Herba ini masuk ke meridian jantung, hati dan pancreas. KANDUNGAN KIMIA: Aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin, aloenin, aloesin.